Cuitan Lama Ardhito Pramono Soal Homophobic Dikulik Lagi, Sungguh Jejak Digital Tak Kenal Ampun

Ardhito Pramono
Ardhito Pramono | keepo.me

Apakah yang me-retweet tweet lama Ardhito ini nggak punya kerjaan banget?

Bulan Januari 2020 lalu ditutup dengan pemberitaan yang cukup heboh dari penyanyi muda Ardhito Pramono. Tiba-tiba saja sebuah akun Twitter @[KTRM] me-retweet cuitan lama milik Ardhito Pramono. Tak tanggung-tanggung, @[KTRM] mengulik cuitan lama Ardhito hingga 10 tahun lalu.

Perkara ini jadi ramai karena tweet lama Ardhito 10 tahun lalu dinilai bernada rasis pada golongan tertentu dan homophobic. Usia Ardhito masih 14 tahun saat tweet-tweet itu keluar dalam akun pribadinya. Tapi, Ardhito yang berusia 14 tahun saat itu tentu tak akan menyangka bahwa 10 tahun kemudian ia akan menjadi publik figur terkenal, yang kemudian berdampak pada kehidupan masa lalunya jadi menarik dikulik lagi.

1.

Tanpa tahu konteksnya, sejumlah cuitan Ardhito 10 tahun lalu ini memang bisa membuat kita dengan gampangnya jadi judgmental

Ardhito Pramono
Tweet Ardhito Pramono | twitter.com

Pada tahun 2010, beberapa kali Ardhito Pramono menuliskan cuitan soal gay, Cina, lengkap dengan segala umpatan-umpatannya. Seperti ini contohnya:

"gue takut dia homo nih serem njir," tulis Ardhito di akun Twitter pada 27 Oktober 2010.

Lalu di lain kesempatan, ia pun mengumpat soal tema yang sama.

"tai cina babi homo nerd cuih," tulis Ardhito di akun Twitternya pada 2 November 2010.

Tak berhenti di tahun 2010, di tahun 2012 Ardhito kembali menuliskan cuitan yang membuatnya memiliki kesan homophobic.

Baca Juga: Pengakuan Millen Cyrus Sering Digerayangi Cowok, Hingga Tak Mau Pacari Pria Gay

"GO AWAY DAMN YOU FUCKIN' HOMO," tulisnya pada 17 Januari 2012.

Beberapa cuitan lama milik Ardhito Pramono inilah yang akhirnya membuat dirinya kembali diperbincangkan di awal tahun 2020 ini, tepatnya 10 tahun setelah ia menuliskan tweet-tweet yang dianggap oleh sebagian besar orang bernada kasar.

Gara-gara netizen kurang kerjaan yang sempat-sempatnya scrolling tweet lama milik Ardhito Pramono, penyanyi 24 tahun ini pun harus menerima hujatan atas "kesalahan" yang bahkan dia lakukan sudah 10 tahun lalu.

2.

Awalnya mengira dihack, Ardhito akhirnya membuat video klarifikasi dan permintaan maaf atas tweetnya 10 tahun lalu, sambil menjelaskan konteksnya

Nama Ardhito saat ini memang sedang naik daun. Sesuai kata pepatah: semakin tinggi sebuah pohon, semakin kencang pula angin yang menerpa. Dan Ardhito sedang berada di titik itu saat ini.

Ketika namanya sedang naik, tiba-tiba saja serangan jejak digital masa lalu menyerangnya. Awalnya, ia tak sadar kalau itu cuitannya di Twitter 10 tahun silam. Ardhito pikir, itu adalah cuitan baru dan secara reaktif ia mengatakan bahwa akun Twitternya dibajak.

Namun Ardhito segera sadar bahwa ada yang iseng stalking akunnya dan me-retweet beberapa cuitan lama yang kontroversial.

Baca Juga: 5 Selebgram Cewek Tanah Air Ini Punya Penghasilan Tertinggi, Berapa Sih?

Dalam sebuah video yang diunggah di akun Twitter pribadinya, Ardhito menjelaskan latar belakang yang menjadi pemicu lahirnya tweet-tweet kontroversial tersebut. Ia bercerita, saat masih berumur 14 tahun ia tinggal di Australia sendiri. Suatu hari ia naik kereta publik di Sidney, ada seorang bapak dengan ras Cina mendatangi dirinya. Tanpa alasan, bapak tersebut langsung memegang tangan Ardhito sambil mengedipkan mata tanda menggoda.

Ardhito 14 tahun lalu marah diperlakukan seperti itu. Ia merasa sudah mendapat pelecehan seksual. Lalu lahirlah cuitan-cuitan yang sempat dikira rasis dan homophobic tersebut.

3.

Mitos jejak digital memang kejam nyata adanya. Lalu apakah Ardhito yang masih berumur 14 tahun saat itu salah?

Ardhito Pramono
Ardhito Pramono | www.instagram.com

Iya tahu, jejak digital memang kejam. Sebaik apa kamu membangun image-mu saat ini, bisa tiba-tiba rusak hanya karena ada masa lalu kelammu yang terkuak, baik secara tak sengaja maupun sengaja. Lalu jika masa lalu terkuak, apa itu bisa jadi bahan untuk menghujat versi dirimu di masa sekarang?

Apa yang Ardhito lakukan saat dirinya masih berusia 14 tahun, yang mana sudah lewat 10 tahun lalu adalah masa alay yang mana semua orang pasti pernah lewati.

Hai kalian para warganet yang sukanya mengulik masa lalu orang tanpa ada sebab yang jelas, apakah kalian sebegitu kerennya sampai tak pernah melewati masa alay? Coba, berani ngga bongkar cuitan-cuitan 10 tahun milikmu sendiri?

Lalu apakah Ardhito salah?

Baca Juga: Unggah Foto Sekeluarga Kompak Pakai Masker, Saaih Halilintar: Tidak Takut Korona Virus, Saya Takut Tuhan

Segala cuitan yang keluar dari jempolnya memang tak bisa dibenarkan. Tapi Ardhito punya alasan jelas mengapa ia mengumpat seperti itu 10 tahun lalu. Plis, kayak kamu nggak pernah bilang 'jancok' aja kalau lagi kesel.

Dalam jangka waktu 10 tahun, Ardhito Pramono cukup bisa membuktikan kemampuan dirinya. Dari seorang bocah 14 tahun yang suka mengumpat (yah, walaupun sekarang masih sih) hingga menjadi salah satu penyanyi jazz pendatang baru tanah air yang namanya cukup diperhitungkan.

Kamu yang sukanya ngulik-ngulik tweet lama orang lain, sekarang jadi apa?

4.

Kita semua punya masa lalu, tapi bukan berarti masa lalu bisa jadi bahan untuk menghakimi masa sekarang

Ardhito Pramono
Ardhito Pramono | www.instagram.com

Memang, diri kita sekarang sedikit banyak merupakan pengaruh dari hal-hal yang dilewati di masa lalu. Tapi sekelam apapun masa lalu seseorang, bukan berarti jadi definisi diri kita sekarang. Masa lalu membuat kita semua belajar, bahwa ada hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan dan hal-hal apa saja yang seharusnya dilakukan.

Masa lalunya boleh saja terkuak, tapi Ardhito tetap percaya diri menjadi dirinya sendiri. Ia tak lantas denial dengan mengatakan cuitan itu bukan dirinya yang menulis. Walaupun dalam sebuah pengakuan, ia mengatakan twitternya dihack saat ada cuitan "I'm so gay today,".

Artikel Lainnya

Terlepas dari itu, kamu yang tanpa sebab sukanya mengobok-obok masa lalu orang lain seharusnya malu. Orang yang kamu kulik-kulik itu kini sudah berubah menjadi lebih baik, sementara kamu masih fokus sama masa lalu yang sudah lewat. Mau diubah pun tak akan bisa.

Jadi, biar apa sih ngulik-ngulik masa lalu orang lain sampai segitunya?

Tapi ya sekali lagi ini jadi pelajaran buat kita semua, jejak digital yang kejam itu nyata. Coba diingat-ingat lagi statement bodoh apa yang pernah kamu lontarkan di media sosial bertahun-tahun lalu. Jangan sampai itu jadi senjata makan tuan di saat kamu nantinya sudah mulai punya nama.

Tags :