Atta Halilintar Dikecam Karena Ingin 15 Anak, Komnas Perempuan: Dia Pikir Perempuan Pabrik Anak!
08 April 2021 by Christie Stephanie Kalangie
Selain itu, Atta Halilintar juga menganggap bahwa suara suami adalah suara Tuhan.
Buncahan bahagia tengah menyelimuti pasangan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah. Pasangan ini bahkan baru saja berangkat bulan madu di Bali pada Rabu (7/4/2021) kemarin.
Di tengah itu semua, bergulir kontroversi atas ucapan Atta yang sempat beredar di YouTube. Ucapan kontroversi itu terekam dalam kanal Youtube The Hermansyah A6 pada 13 Februari 2021 silam.
Kala itu, Atta menyebut bahwa perempuan harus menuruti semua kebijakan laki-laki jika sudah menikah. Ia bahkan membawa nama Tuhan untuk membenarkan pandangannya.
Suara suami adalah suara dari Tuhan
"Ada prinsip hidup aku kayak nih harus begini, ya. Kayak misalnya aku kalau sudah berkeluarga, aku tuh kepala keluarga, kamu enggak kayak kita pas tunangan. Izin suami, suara suami adalah dari Tuhan," ucap Atta kala itu.
Tak berhenti sampai di situ, ia juga meminta Aurel untuk menurut sebab hidupnya sudah diserahkan pada Atta.
"Jadi kalau aku nggak izinin ini, ini, ini, kamu harus nurut enggak bisa kayak sebelumnya, karena istilahnya hidup kamu udah diserahkan, laki-laki yang bertanggung jawab atas kamu," lanjut pria 26 tahun ini.
Komnas perempuan bersuara
Ucapan Atta itu ternyata memantik kecaman dari Komnas Perempuan. Mereka menyebut Atta telah menjadikan keluarga sebagai media untuk melanggengkan patriarki.
Patriarki adalah cara pandang atau sistem sosial yang berkiblat pada kepentingan laki-laki.
"Komnas Perempuan tentu prihatin dan kecewa atas pernyataan Atta Halilintar yang patriarkis dan menjadikan lembaga perkawinan atau keluarga sebagai media untuk melanggengkan bentuk-bentuk ketidakadilan gender," kata Komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah, pada Rabu (7/4/2021).
Bentuk ketidakadilan gender
Tak hanya itu, Siti juga mengatakan pernyataan Atta adalah bentuk ketidakadilan gender sebab segalanya ditentukan oleh suami.
"Bentuk ketidakadilan gender yang dilanggengkan adalah subordinasi, yaitu perempuan dianggap sebagai bukan pengambil keputusan, tapi ditentukan oleh suami. Perempuan yang berstatus istri kehilangan haknya untuk ikut menentukan atau memutuskan rumah tangga seperti apa yang akan dibangun," ungkap Siti.
Perempuan bukan pabrik anak
Siti juga menyoroti pernyataan Atta yang ingin memiliki 15 anak. Jumlah anak yang diinginkan Atta Halilintar tentu akan mengalahkan rekor keluarga Gen Halilintar yang punya 12 anak.
Ia mengatakan bahwa perempuan juga punya hak untuk menentukan kapan dan berapa jumlah anak yang diinginkan dalam pernikahan.
Siti pun mengingatkan agar Atta yang berprofesi sebagai influencer bisa menjadi contoh yang baik dan dapat memahami makna dan tujuan pernikahan. Karena menurutnya, keinginan itu menganggap perempuan sebagai 'pabrik anak' saja.
"Seperti misalkan keinginan untuk memiliki anak 15 orang, sudahkah hal ini disepakati? Perempuan tidak bisa diposisikan sebagai 'pabrik anak' saja. Perempuan memiliki hak untuk menentukan kapan, berapa jumlah anak dan jarak setiap anak dalam perkawinan," imbuh Siti.
Dr Boyke mengasihani Aurel
Tak hanya dari pihak komnas perempuan saja, dr Boyke pun mengaku prihatin saat mendengar ucapan Atta Halilintar. Apalagi, dr Boyke menyebutkan risiko-risiko berbahaya yang akan dialami Aurel jika sampai melahirkan lebih dari 3 anak.
"Kalau mau punya banyak anak, pola kesehatan juga harus dijaga. Risiko melahirkan lebih dari 3 orang bisa terjadi pendarahan saat persalinan, hingga kelahiran bayi yang prematur," tutur dr Boyke.
Dr Boyke juga mengasihani Aurel, karena menurutnya, Aurel masih bisa berkarier lebih cemelang, ketimbang jadi ibu rumah tangga biasa yang hanya mengurus suami dan anak-anaknya kelak.
"Kasihan juga kalau Aurel sampai punya banyak anak. Kan Aurel bukan sekadar ibu rumah tangga, dia juga punya karier, dia juga punya potensi mengembangkan bakatnya," ujar dr Boyke.
Cara pandang Atta Halilintar tersebut mendapat sorotan sejumlah pihak. Salah satunya adalah feminis NU, Kalis Mardiasih.
"Dinikahi dalam bentuk manusia. Abis nikah ujug-ujug jadi Tuhan," tulis Kalis di Facebook.
