Putus Asa, 7 Aktor Ini Rela Ambil Peran Buruk dalam Film demi Petahankan Karier
05 Juni 2021 by Apriliana Vicky Puspita RiniTerpaksa menerima peran buruk karena keputusasaan
Bermain dalam memerankan sebuah karakter yang sifat dan perilakunnya berbeda dari kita itu tidak mudah. Tetapi bagi para aktor hal itu adalah sebuah keharusan. Aktor harus bisa membawakan karakter peran yang dimainkannya agar dapat tampil sempurna. Tak hanya tentang peran yang menjadi nilai positif seorang aktor, kehidupan pribadinya juga menentukan karier dia sendiri.
Brendan Fraser
Aktor Brendan Fraser pernah melaporkan Philip Berk, mantan presiden Hollywood Foreign Press Association dengan tuduhan telah melakukan pelecehan seksual kepadanya. Brendan Fraser mengira karena masalah tersebut kariernya dalam dunia hiburan terhenti setelah film trilogy The Mummy berakhir.
Demi mempertahankan kariernya, Fraser rela mengambil peran buruk salah satunya dalam film Furry Vengeance, yang hanya mendapat rating 3,8/10 dari IMDb.
Jamie Lee Curtis
Aktris yang ikut beramin dalam film Knives Out tahun 2019 sebagai Linda Drysdale bersama aktor-aktor terrkenal lainnya ini pernah menngalami nasib buruk lho.
Curtis terpaksa menerima peran sebagai Kit Foster dalam film Virus (1999) yang menurutnya merupakan proyek buruk, setelah dia dinyatakan gagal secara komersil dan mendapatkan kritikan negatif di beberapa film.
Christopher Eccleston
Setelah BBC yang merupakan studio yang memproduksi serial TV terkenal Doctor Who memblacklist kariernya di Inggris, ketenarannya meredup bersamaan dengan ia meninggalkan serial TV tersebut di musim pertama (2005).
Dia mulai berkarier di Amerika Serikat mengikuti saran agennya dan berhasil mendapat peran dalam film G. I.Joe: The Rise of Cobra (2009) dan Thor: The Dark World (2013). Tetepi karena peran yang dia mainkan tidak dia sukai, dia menyesal sempat bermain dalam film tersebut. Eccleston mengatakan jika alasan dia mengambil peran tersebut karena kebutuhan finansial.
Bruce Willis
Bruce Wililis terkenal dengan aktor film action yang sangat handal, tetep kariernya sempat menurun dan dia hanya berperan dalam film direct-to-video yang tidak ditayangkan di bioskop.
Dia kembali berperan dalam film action berjudul Death Wish (2018) dan berharap dapat membangkitkan kariernya kembali. Namun, ternyata film tersebut mendapat kritik negatif karena tidak dapat menyaingi versi aslinya tahun 1974.
Kevin Bacon
Sukses dalam film Footloose tahun 1984 rupanya tak membuat film berikutnya yang dia perankan menaikkan kariernya. Kevin Bacon menggambarkan karierya sebagai “penurunan yang panjang dan stabil”.
Beberapa film yag dia ambil namun tak ada hasil adalah Quicksilver(1986), She’s Having a Baby (1988) da Criminal Law (1988). Dan lewat film Tremors (1990) tentang pertarungan antara manusia dan onster membuat kariernya mulai bangkit.
Mira Sorvino
Aktris Mira Sorvina pernah memenangkan Piala Oscar padatahn 1996, namun kariernya mengalami degradasi setelah dia melaporkan Harvey Weinstein atas kasus pelecehan seksual.
Harvey Weistein melarang sutradara Peter Jackson untuk menjadikan Sorvino sebagai peran dalam filmya, hal tersebut diungkapkan Jackson pasca muncul gerakan #MeToo. Pada tahun 2002, Mira Sorvino menerima peran-peran kecil untuk flm direct-to-video seperti Wse Girls bersam Semana Santa dan Mariah Carey.
Jean Claude Van Damme
Kariernya mulai meredup saat dia ditawarkan kontak kerjasama tiga film senilai 12 juta USD. Pihak studio yang tdak mengabukan permitaan Jean Claude yang meminta bayaran 20 juta USD justru memblacklist Jean Claude dari film-film produksi mereka.
Keadaan semakin buruk ketika film Legionnaire (1998) justri dirilis dalam bentuk direct-to-video padahal seharusnya tayang di bioskop. Hal ini kembali berlangsung selama sembilan tahun.
Ternyata nggak mudah kan menjadi seorang aktor, selan dituntut untuk tampil sempurna, masalah yang ditimbulkan aktor tersebut akan berdampak pada karier walaupun masalah yang dihadapi adalah masalah yang sederhana sekalipun.