12 Musisi Tanah Air yang Sukses Berkarir di Luar Negeri

Stephanie Poetri
Stephanie Poetri | keepo.me

Beberapa resmi bernaung di bawah label musik Amerika

Berbicara pasar dunia tarik suara memang tidak akan ada habisnya. Tiap tahunnya selalu bermunculan musisi-musisi berbakat dengan suara emas dan talentanya. Berkat hal tersebut tak sedikit yang kemudian melebarkan sayapnya hingga ke kancah internasional. Lewat karya-karya berkelas serta prestasi-prestasi yang diraih, musisi dari Indonesia makin diperhitungkan di pasar global.

Kesuksesan yang diraih para musisi tersebut tak pelak membuat mereka akhirnya dilirik oleh label musik terkenal dunia. Tentunya kita patut berbangga atas prestasi yang diraih penyanyi-penyanyi berikut ini yang sukses berkarir di luar negeri. Siapa sajakah mereka? Berikut ulasannya.

1.

Mocca

Stephanie Poetri
Mocca di Asian Song Festival 2017 | www.instagram.com

Daftar pertama diisi oleh penyanyi berformat band. Band asal Bandung yang digawangi oleh Arina dkk ini debut pada 2003 dengan album My Diary dan langsung memikat pecinta musik Tanah Air. Selang 2 tahun kemudian Mocca memutuskan menggelar konser luar negeri pertama mereka di Singapura.

Karya mereka kemudian tembus hingga rumah K-Pop dengan seringnya mereka tampil pada acara ataupun TV lokal Korea. Bahkan mereka juga sempat menyumbangkan suara untuk OST K-Drama Personal Taste dan Flower Boy Ramen Shop.

2.

White Shoes & The Couples Company

Stephanie Poetri
WSATCC | www.instagram.com

Pada 2007 silam, White Shoes & The Couples Company resmi dikontrak oleh label musik Amerika, Mintry Fresh yang berbasis di Chicago. Berkat prestasi itu, band yang digawangi Sari cs ini berhasil masuk dalam daftar rekor MURI. Hingga kini mereka masih eksis manggung di berbagai negara.

3.

Speaker First

Stephanie Poetri
Speaker First | www.instagram.com

Mengikuti jejak selanjutnya ialah Speaker First, resmi bergabung dengan BMG International yang berbasis di Los Angeles, Amerika Serikat, pada 28 Mei 2019. Band asal Bandung yang didirikan tahun 2002, diketahui sudah sering menjajaki panggung berkelas internasional. Seperti Woodstock 2017 di Polandia, Liverpool Sound City Festival 2018 dan Musexpo 2018 di Los Angeles, Amerika.

4.

Joey Alexander

Stephanie Poetri
Joey Alexander di Grammy | www.instagram.com

Pianis muda ini berhasil mencetak beberapa prestasi membanggakan di usianya yang baru menginjak 15 tahun. Joey menjadi musisi Tanah Air pertama yang masuk peringkat 174 chart album Amerika, Billboard 200 lewat My Favorite Things (30/5/15). Musisi yang pernah tampil di hadapan Bill Clinton ini, menjadi musisi termuda yang masuk nominasi Grammy untuk kategori Best Improved Jazz Solo dan Best Jazz Instrumental Album tahun 2016 lalu.

Puncaknya kala Joey tampil di panggung utama Grammy di Staples Center, Los Angeles, Amerika.

5.

Anggun C. Sasmi

Stephanie Poetri
Anggun C. Sasmi | www.instagram.com

Namanya mulai melambung berkat Mimpi (1989), sebelum kemudian berkat bantuan Erick Benzi, seorang produser asal Prancis ia berhasil menelurkan album internasional pertamanya Snow In The Sahara (1997). Album tersebut berhasil dirilis di 33 negara termasuk Amerika Serikat.

Berbagai prestasi telah ia torehkan, termasuk penghargaan prestisius pemerintah Prancis Chevalier des Arts et Lettres dan Worlds Best Selling Indonesian Artist dari World Music Awards. Berkat lagu What We Remember, ia berhasil mengokohkan posisi sebagai satu-satunya artis Indonesia yang tembus Top 10 Billboard Dance Chart selama 16 pekan. Anggun juga menjadi artis Indonesia pertama yang dibuatkan patung lilinnya oleh Museum Madame Tussauds di Bangkok, Thailand.

6.

Daniel Sahuleka

Stephanie Poetri
Daniel Sahuleka | intim.news

Musisi berdarah Ambon-Sunda ini diketahui sudah menetap di Belanda sejak 1960-an. Daniel mengawali karir bermusiknya lewat album Self-titled dengan single andalan bertajuk You Make My World So Colourful di bawah label musik Belanda, Polydor. Puncaknya ketika ia merilis single Dont Sleep Away The Night yang sukses menembus pasar US.

Sempat menelurkan album Berdendang sebagai penghormatan terhadap leluhurnya di Maluku. Kini penyanyi 67 tahun itu lebih sering melakukan kegiatan sosial di Indonesia. Salah satunya ketika ia berdonasi untuk korban letusan Gunung Merapi 2010 silam.

7.

Sandhy Sondoro

Stephanie Poetri
Sandhy Sondoro | www.instagram.com

Sandhy Sondoro memulai karir bermusiknya di Jerman lewat ajang pencarian bakat pada 2007 silam. Karyanya mendapat apresiasi luar biasa dari masyarakat Eropa setahun kemudian melalui album Why Dont We, hingga pada 2009 ia diganjar penghargaan New Wave Song di Latvia. Namanya baru melejit di Indonesia kala ia merilis lagu Malam Biru.

Tercatat tiga piala AMI Awards (2011) telah ia raih. Pada gelaran The First Ceremony of The International Professional Music Awards "Bravo" yang digelar di The State Kremlin Palace, Moskow, Rusia (2018), Sandhy berhasil memboyong penghargaan untuk kategori musik populer.

8.

Dira Sugandi

Stephanie Poetri
Dira Sugandi | www.instagram.com

Penyanyi beraliran Jazz satu ini dikenal karena sering jadi langganan mengisi festival musik Jazz baik dalam maupun luar negeri, Dira Sugandi. Penyanyi pemilik kulit eksotis ini bahkan pernah diajak tur oleh salah satu grup musik Jazz asal Inggris. Album perdananya Something About The Girl (2010) pun digarap berkat bimbingan gitaris Incognito, Jean-Paul Maunick.

Seiring naiknya popularitas di luar negeri, Dira juga menjadi langganan kolaborasi musisi Jazz lainnya seperti Soulmate, Maestro Big Band, Incognito, Keith Martin hingga Jason Mraz.

9.

Stephanie Poetri

Stephanie Poetri
Stephanie Poetri | www.instagram.com

Nama Stephanie Poetri langsung melejit semenjak ia merilis video musik I Love You 3000 di akun YouTubenya tahun 2019 lalu. Frasa I Love You 3000 terdapat di film Avengers : Endgame. Lagunya menjadi terkenal di beberapa negara sementara video musiknya sendiri telah ditonton lebih dari 50 juta kali. Tak ayal gelar Best New Asian Artist diberikan Mnet Asian Music Awards 2019 pada putri Titi DJ itu.

Salah satu label musik Amerika, 88rising, akhirnya resmi menggaetnya pada awal tahun ini. Bersama Jackson Wang, Stephanie akhirnya merilis versi kedua dari lagu tersebut serta tampil di gelaran 88rising Head In The Clouds 2020, Jakarta.

10.

Niki Zefanya

Stephanie Poetri
Niki | www.instagram.com

Niki Zefanya merupakan rapper pendatang asal Indonesia yang terbilang sukses menjajaki pasar Amerika yang keras. Di usianya yang baru menginjak 20 tahun, Niki telah merilis 2 buah album digital bergenre R&B. Niki tergabung dalam label 88rising dan diketahui ikut berkontribusi dalam album Head In The Cloud II. Ia pun pernah berkolaborasi dengan penyanyi Thailand, Phum Viphurit dengan lagu Strange Land.

11.

Rich Brian

Stephanie Poetri
Rich Brian | www.instagram.com

Siapa sangka unggahan lagu Dat $tick di YouTube 2016 lalu sukses mengantarkan Brian Imanuel Soemarno atau Rich Brian mengecap industri musik Hollywood. Pencapaian single tersebut membawanya dilirik 88rising yang kini menjadi rumahnya selama berkarir di Amerika. Ia sempat berkolaborasi dengan Diplo dan Pharrell Williams. Selain itu, tiket tur Eropanya selalu habis terjual.

Seolah tak terhentikan, pada tahun 2018 Rich Brian berhasil menjadi musisi Asia pertama yang memuncaki iTunes Hip Hop Chart. Pencapaiannya membuatnya masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 di tahun yang sama dalam kategori Entertainment & Sports.

12.

Agnez Mo

Stephanie Poetri
Agnez Mo di iHeart Radio Music Awards 2018 | www.instagram.com

Mengawali karir sebagai penyanyi serta presenter cilik, Agnez Mo, resmi bergabung dengan label 300 Entertainment dan makin sering hilir mudik di industri musik Hollywood. Setelah sukses berkarir di dalam negeri, pada album keduanya Whaddup A..?!(2005), ia berkolaborasi dengan musisi Amerika Keith Martin.

Seiring dengan karir internasionalnya yang kian stabil, pada Maret 2019 lalu ia diganjar penghargaan Social Star iHeart Radio Music Awards. Sementara pada pagelaran di 2020 ia dinominasikan untuk kategori Best Fan Army bersanding dengan musisi kenamaan lainnya seperti Ariana Grande, Justin Bieber, dan BTS.

Agnez Mo juga pernah menjadi bagian dari megahnya pagelaran American Music Awards sebagai salah satu pembawa acara karpet merah di 2010. Setelahnya, Ia baru hadir kembali pada gelaran AMA 2017 dan AMA 2019, dimana penampilannya selalu mencuri perhatian berkat gaya busana red carpet yang ia kenakan.

Artikel Lainnya

Tidak menutup kemungkinan jika ke depan akan ada musisi Tanah Air lainnya yang berkarir di luar negeri. So, tanpa perlu membandingkan antara satu musisi dengan musisi lainnya, mari terus dukung karya anak bangsa dimanapun mereka berkarir.

Tags :