Mitos Kota Pompeii yang Seluruh Penduduknya Berubah Jadi Batu

Mitos Kota Pompeii
Bagaimana asal-usulnya? | keepo.me

Pompeii yang sempat lama jadi kota mati

Kota Pompeii terletak di garis Laut Mediterania yang berdekatan dengan Napels di Italia Selatan. Pompeii adalah kota besar dan terbilang sangat ramai semasa pemerintahan Kaisar Romawi Neron.

Menurut mitos dan cerita yang beredar, Pompeii adalah kota yang seluruh penduduknya mati dan berubah menjadi batu. Sekilas terkesan familiar dengan Malin Kundang si anak durhaka yang dikutuk menjadi batu, bukan?

Untuk yang penasaran dengan ceritanya, simak ulasan dan sejarah singkat dari Pompeii. Kota maju dan megah yang tiba-tiba berubah jadi hunian mati tanpa manusia di masa lalu.

Mitos Kota Pompeii
Penjajahan Romawi | unsplash.com

Pompeii di masa Kekaisaran Romawi

Kota ini termasuk daerah koloni orang Romawi yang dihuni oleh 20.000 jiwa. 40 persen di antaranya budak. Pompeii menjadi kota yang makmur dan dijadikan sebagai tempat pesiar di musim panas.

Banyak fasilitas yang lengkap seperti vila, kuil atau candi, gedung teater untuk pertunjukan, pemandian dan arena laga yang akrab disebut sebagai colesseum. Cukup modern di masa jadul saat itu, ‘kan.

Sekarang ini, tidak ada yang tersisa dari kota ini selain situs peninggalan kuno. Pompeii yang terletak di bawah Gunung Berapi Vasuvius dengan ketinggian 1.200 mdpl harus hancur akibat ledakan hebat dari gunung tersebut. Ledakan dahsyat itu yang mengubur Kota Pompeii dan Kota Herkulaneum di waktu bersamaan.

Baca juga: Stadion Ini Wajib Didatangi Penggila Bola Saat Melancong ke Eropa

Mitos Kota Pompeii
Ledakan gunung | unsplash.com

Diakibatkan ledakan Gunung Vasuvius

Hari itu pada 79 Masehi, Bumi tiba-tiba berguncang hebat dan udara dipenuhi hawa panas. Seorang bocah lelaki berusia 4 tahun berlari sekecang mungkin. Matanya dipenuhi horor, teriakan tangisnya diredam gemuruh alam yang mengerikan. Ia menghampiri sang ibu untuk mencari perlindungan.

Kurang lebih 2 abad kemudian, jasad bocah itu ditemukan di antara puing-puing Kota Pompeii. Tubuhnya dimumikan secara alami dan menjadi patung.

Kala itu, tahun 79 Masehi, Gunung Vesuvius terus bererupsi. Namun warga Pompeii terlalu takut meninggalkan rumah. Saat erupsi terjadi pada November, seluruh kota juga semua manusia yang ada di kota tersebut terkubur awan panas.

Abu dengan panas sekitar 300 derajat celcius yang membuat jasad mereka menjadi batu. Diperkirakan sekitar 10.000 hingga 25.000 orang tewas seketika.

Banyak dari mereka ditemukan berkerumun di gudang dan dermaga di pelabuhan. Banyak yang berasumsi jika penduduk Pompeii saat itu mencari celah di kapal terakhir yang diharapkan bisa menyelamatkan dari maut. Sejumlah jasad lainnya berkumpul di tempat umum dan di rumah.

Baca juga: Kota di Eropa yang Sering Terlupakan dan Luput Dikunjungi Wisatawan

Mitos Kota Pompeii
Kawasan elit | unsplash.com

House of the Golden Bracelet

Mumi dari bocah 4 tahun yang ditemukan sebelumnya berada di lokasi House of the Golden Bracelet. Ini adalah salah satu rumah paling mewah di area Insula Occendentalis yang termasuk daerah bergengsi di Pompeii.

Di sana terdapat banyak pusat bisnis dan toko-toko yang berjajar di sepanjang jalan. Hanya orang kaya dan kaum elit yang mampu bertempat tinggal di sana. Sejumlah ahli berpendapat bahwa anak tersebut adalah keluarga dari pemilik rumah di kawasan elit itu.

Sebelum diterjang material erupsi Pompeii, rumah-rumah di sana terbilang sangat megah. Berdinding batu dengan lukisan mahal di setiap sisi dindingnya, dihiasi patung perunggu dan batu, serta memiliki taman yang luas.

Di dekat jasad keluarga itu, ditemukan banyak perhiasan serta lebih dari 200 koin emas dan perak. Ditemukannya gelang emas berukiran 2 kepala ular dengan berat 0,6 kilogram di tubuh sang ibu, membuat rumah ini kemudian dijuluki House of the Golden Bracelet oleh para arkeolog.

Artikel Lainnya

Tragedi ini bukan diakibatkan dari kutukan seorang ibu yang hatinya dilukai oleh kelakuan anaknya. Bencana alam dari erupsi hebat gunung berapi yang ada di Italia ini sempat membuat penduduknya jadi batu semua.

Kalau tertarik untuk melihat kota ini dari dekat, sempatkan untuk mampir ke museum yang ada di sana untuk mendapatkan informasi lengkapnya. Bakalan ada banyak hal yang bisa dipetik dari sana.

Tags :